Juni 10, 2014

Sudah satu minggu
Masih ku ingat di sela-sela doaku,
kau datang...
Kakiku gemetar, sendiku pun linu-linu
Rasanya aku tak sanggup beranjak pergi dari depan altar itu

Kini tiba saatnya untuk membuka kotak
Merah, usang dan sedikit peyok di sudutnya
Aku sama sekali tidak merubahnya
Itu semua apa adanya,
persis seperti itu, sama seperti saat April 4 tahun lalu...

Kita duduk berhadapan,
tanpa berani menatap lama-lama.
Bercerita tanpa tau malu,
dan saat itu pun aku menelanjangi harum aroma tubuhmu
Mungkin bukan parfume mahal,
tapi aku suka...

Sesekali kita terdiam,
hela nafas yang kudengar, 
mungkin karena kamu tidak menghendaki hari itu
tapi maafkan aku,
aku bahagia dengan hari itu

Singkat cerita, kau tau semua
Kau tertawa dan berkata,
"Aku tidak tau harus berkata apa?"

Terlalu naif jika aku mengatakan,
aku tak mengharapkanmu
Tapi akan terdengar sangat egois,
jika aku tak ingin kehilanganmu

Iya, aku takut kehilangan kamu.
Kamu yang aku jatuh cinta-i

Maafkan aku atas perasaan ini.
Tuhan yang menciptakannya,
jangan salahkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar